Man ana???

Foto saya
Teluk Kuantan, Riau, Indonesia
Saya adalah "Anak Talang" yang selalu rindu perubahan progresif.....

Selasa, 09 Juni 2009

Antara Antasari, Manohara, Prita dan cenderamata


Ada ampat berita yang sangat hot akhir2 ini. Diawali dengan tersiarnya kabar keterlibatan Antasarari dalam kasus pembunuhan NZ. Apalagi disinyalir bahwa ada bumbu asmara didalamnya...Apa pelajaran bagi kita? ternyata semakin tinggi suatu pohon semakin kuat angin menerpa....asmara tak datang lewat proposal tapi diundang oleh waktu dan keadaan... yang terpenting mudah-mudahan tidak ada lagi "tungkek yang mambawo robah"....


Lain lagi dengan Manohara.....perempuan cantik berdarah indo yang fasih berbahasa asing tersebut ternyata menemukan "neraka" dalam kehidupan rumah tangganya. Setelah masa mudanya terampas sekarang dia kembali dengan air mata ke Indonesia...apa pelajarannya bagi kita? ternyata menikah dengan orang yang terpandang bukanlah jaminan sebuah kebahagiaan...


Bagaimana pula dengan Ibu Prita Mulya Sari, yang dijebloskan ke penjara karena curhatan hatinya di internet yang dianggap mencemarkan nama baik sebuah rumah sakit. Aneh....si korban jadi terdakwa....Pihak Rumah Sakit langsung menggugat Prita dengan tuduhan pencemaran nama baik. Tapi kalau dipikir ulang, sebelum kasus ini diangkatkan, orang belum banyak tahu tentang keluhan prita terhadap layanan rumah sakit ini akan tetapi setelah kasus ini diangkatkan justeru semua orang akan tahu dan tentunya juga akan mengancam nama baik.....Nah apa pula pelajaran bagi kita? jangan gegabah mengambil keputusan karena keputusan yang tidak tepat bukannya menyelesaikan masalah tapi malah mendatangkan masalah baru.



Terakhir adalah cenderamata yang diperuntukkan kepada anggota dewan yang bernilai milyaran rupiah dinilai banyak orang adalah hal sangat tidak pantas. Ditengah berkecamuknya persoalan bangsa, krisis multi dimensi yang belum jua kunjung usai, tambah lagi kinerja anggota dewan yang banyak belum rampung adalah alasan yang tepat kalau pemberian cenderamata itu kurang layak. Mereka ada karena suara rakyat, mereka menjadi pejabat karena dukungan rakyat, mereka kaya karena uang rakyat, ketika mau pamitan masak repotin rakyat lagi. Yang pantas itu adalah mereka yang memberikan cenderamata kepada rakyat....jangan hanya mau memberi membarikan bantuan ketika kampanye tapi harus mau pula meninggalkan kenang2an yang berharga ketika mau berpamitan....Pelajaran bagi kita adalah bahwa sampai pada hari ini masih banyak yang menganggap bahwa menjadi wakil rakyat itu adalah mata pencaharian bukan amanah....

Semoga tulisan ini tidak membuat saya digiring ke meja hijau seperti bu Prita..ingat pasal 28 he he.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ku tunggu komentarmu...ku nanti mutiara hikmahmu...